HUTANG LANCAR
TUGAS
AKUNTANSI KEUANGAN MENENGAH 2
“HUTANG LANCAR”
1.
PENGERTIAN
Hutang Lancar atau sering
kita sebut Hutang Jangka Pendek adalah kewajiban yang harus segera dilunasi
oleh perusahaan dalam jangka waktu kurang dari setahun. Hutang lancar dibedakan
menjadi 2 yaitu :
a. Hutang
lancar yang dapat dipastikan
b. Hutang
lancar yang tidak pasti atau bersyarat (kontijensi).
2.
PENILAIAN
HUTANG LANCAR
Hutang harus diukur
sebesar nilai sekarang pengeluaran kas dimasa yang akan dating untuk
melunasinya. Hutang lancar biasanya dicatat dan dilaporkan sebesar nilai
nominalnya.
3.
PENGELOMPOKAN
HUTANG LANCAR
a. Hutang
Lancar Yang Dapat Dipastikan
Hutang lancer dapat
dikatakan sudah pasti apabila memenuhi syarat berikut :
· Kewajiban membayar sudah pasti, artinya
sudah terjadi transaksi yang
menimbulkan kewajiban membayar
· Jumlah yang harus dibayar sudah pasti
Berikut
ini yang kami ketahui yang termasuk kedalam hutang lancar yang sudah pasti
dalam kegiatan akuntansi sehari - hari :
a) Hutang dagang, hutang
ini muncul karena adanya kesenjangan waktu antara penerima jasa atau akuisi hak
aktiva dan pembayaran. Periode pelunasan kredit dapat ditemukan dalam
persyaratan penjualan.
Jurnal nya :
Persediaan Barang Dagang xxx
Hutang Dagang xxx
b) Hutang Jangka Panjang Yang Jatuh
Tempo, hutang ini seperti obligasi, hipotik maupun wesel
yang akan jatuh tempo pada tahun fiscal berikutnya dapat diakui sebagai hutang lancar.
Namun, ada juga yang tidak boleh diakui sebagai hutang lancar di dalam hutang
jangka panjang yaitu :
a. Dilunasi
dari hasil penerbitan hutang yang baru
b. Dikonversi
menjadi modal saham
c. Dilunasi
dengan menggunakan aktiva yang terakumulasi untuk tjuan tersebut yang secara
layak tidak ditunjukan sebagai aktiva lancar.
c) Hutang Wesel, yaitu
dari sisi perusahaan yang berutang janji tertulis ini disebut dengan wesel
bayar, sebaliknya dari sisi perusahaan yang berpiutang janji tertulis ini
disebut dengan wesel tagih. Jangka waktu wesel ini berbeda-beda untuk setiap
perusahaan. Hutang wesel dibagi menjadi dua yaitu :
·
Wesel berbunga
·
Wesel tidak berbunga
Contoh
untuk wesel berbunga :
1. PT.
APA AJA pada tanggal 1 April 2019 membeli barang dagangan seharga 5.000.000
dengan menandatangani wesel 30 hari, berbunga 12%.
Jawab:
Jurnal
1 April 2019
Persediaan Barang 1.000.000
Hutang Wesel 1.000.000
Jurnal
30
April 2019 (saat pelunasan) :
Hutang
Wesel 5.000.000
Beban
Bunga 50.000
Kas 5.050.000
Bunga
yang dibayar 5.000.000 x 1/12 x 12% = 50.000
d) Hutang Deviden, Jumlah
yang terutang oleh perusahaan kepada para pemegang sahamnya. Pengakuan utang deviden
dilakukan pada saat diumumkan akan dilakukan pembagian deviden.
e) Hutang Pajak Penghasilan atau Hutang
PPh,
yaitu hutang yang timbul berdasarkan ketentuan pajak. Nantinya pajak ini akan
diserahkan oleh perusahaan ke kas Negara.
Jurnalnya :
·
Pada saat pengumpulan pajak
Biaya Gaji xxx
Kas xxx
Utang
PPh 21 Karyawan xxx
·
Pada saat menyerahkan pajak ke kas Negara
Utang PPh xxx
Kas xxx
f) Pendapatan Yang Diterima Dimuka, merupakan
kewajiban karena, perusahaan telah menerima uang dari pelanggan, tetapi jasa
atau barang dari perusahaan belum diberikan atau diserahkan. Jumlah yang
diterima dari langganan untuk barang-barang dan jasa-jasa yang akan diserahkan
dalam periode yang akan datang dicatat sebagai pendapatan yang diterima dimuka
dan dilaporkan di bawa kelompok utang jangka pendek.
b. Hutang
Lancar Yang Tidak Pasti atau Kontijensi
Kontijensi atau hutang
bersyarat adalah kewajiban yang tergantung pada terjadinya atau tidak
terjadinya satu atau lebih kejadian dimasa yang akan datang.
Kewajiban Kontijensi atau
kewajiban potensial yang terjadi serta nlai – nilai kewajibannya belum dapat
diperkirakan, sehingga :
·
Belum terdapat kemungkinan besarnya adanya
arus keluar sumber daya untuk menyelesaikannya
·
Jumlah kewajiban tersebut tidak dapat
diukur secara andal
Adapun kondisinya sebagai berikut :
·
Merupakan kewajiban masa kini sebagai
akibat kejadian masa lalu
·
Ada kemungkinan penyelesaiannya
mengakibatkan arus keluar sumber daya
·
Jumlah kewajiban dapat di estimasi secara
andal
Yang termasuk kedalam
hutang bersyarat adalah :
a) Hutang
Hadiah
Hutang yang timbul akibat
dari perusahaan menjanjikan sejumlah hadiah kepada konsumen dalam bentuk kupon
yang dapat ditukarkan. Artinya dalam setiap penjualan, sebuah perusahaan sudah
memiliki janji untuk memberikan hadiah.
b) Hutang
Garansi
Garansi adalah suatu
janji yang dibuat oleh penjual kepada pembeli untuk menjamin suatu produk. Artinya
penjual berjanji untuk menanggung sebagian atau seluruh biaya penggantian
bagian yang rusak, melaksanakan servis dan sebagainya tanpa membebani biaya. Garansi
ini biasanya telah di tetapkan jangka waktu nya setelah terjadinya transaksi
penjualan.
4.
PENYAJIAN
HUTANG LANCAR DALAM NERACA
Dalam laporan keuangan
neraca hutang lancer disajikan dengan cara :
1) Setiap
jenis hutang lancar harus disajikan terpisah (cut off) dari jumlah yang
material,
2) Aktiva
yang dijaminkan dalam penarikan hutang lancar harus diungkapkan dalam laporan
keuangan,
3) Aktiva
dan hutang lancar tidak boleh digabungkan penyajiannya kedalam jumlah netto,
4) Hutang
bersyarat harus dijelaskan didalam neraca,
5) Disajikan
sesuai likiuditasnya, sama seperti aktiva, hutang lancar yang dapat dengan
segera dibayar maka disajikan dalam urutan yang paling atas,
6) Dilaporkan
pada sisi sebelah kanan neraca.
Komentar
Posting Komentar